Welcome !
Rabu, 29 Juni 2011
Tak Bisa Update
Tak Bisa Update Mohon Maaf
Sabtu, 25 Juni 2011
Rabu, 22 Juni 2011
Film-Film Slasher paling terkenal
Quote:
1.TEXAS CHAINSAW MASSACRE(1974) Terinspirasi Ed Gein,karakter pembunuh yang menggunakan gergaji mesin dalam film ini memakai topeng kulit yang mengrikan,dan memakan manusia.Pengambilan gambar yang realistis membuat"Leatherface" dalam The Texas Chainsaw Massacre terlihat sebaga pembunuh yang sangat menakutkan |
Quote:
SCREAM 1,2,3,4 Scream menimbulkan kengerian bagi penontonnya dimana Ghostface mulai meneror Sidney dan teman-temannya.Dalam mengembangkan rujukan cerdas pada film slasher klasik pendahulunya,film ini mencampur tawa,rasa takut,dan belokan cerita tak terduga |
Quote:
A NIGHTMARE ON ELM STREETWes Craven menambah keunikan pada formula kuntit dan bantai,yaitu menambahkan cara penumbuhan saat remaja dibunuh dalam mimpinya.Seorang pembunuh yang penuh bekas luka dan berjari pisau |
Quote:
FILM YANG LAIN:Halloween(1978),The Blair Witch Project (1999),Black Christmas(1974),Friday the 13th (1980) |
Selasa, 21 Juni 2011
Video Tsunami-Tsunami yang terjadi di Dunia
Asia tenggara
Tsunami Sendai
Tsunami Samoa
Megatsunami Alaska BBC Nature
Tsunami Sendai
Tsunami Samoa
Megatsunami Alaska BBC Nature
Iklan ini Nyasar di www.premierleague.com
Senin, 20 Juni 2011
Manusia yang pasti Kesulitan apabila berada di Pemeriksaan bandara
Wah!!Metal detector Bandara pasti akan kebingungan melihat Manusia gila Ini...
Semoga agan semua gak kayak orang diatas ya!
Semoga agan semua gak kayak orang diatas ya!
Ternyata Flu Babi asalnya dari sini![Asli Ngakak]
Berbagai Trailers Film Dunia dan Indonesia Terbaru
INSIDIOUS
SCREAM 4
SERDADU KUMBANG
TARIX JABRIX 3
HATI MERDEKA
BEASTLY
INSIDIOUS
Siapa bilang ranah Hollywood tidak lagi mampu melahirkan film-film horor seram, kalau belakangan ini mereka keseringan mendaur-ulang film-film horor klasik mereka, lebih hopeless lagi keliling dunia untuk mencari film untuk di-remake, walau tidak semua yang versi “hollywood” itu buruk. Ah lupakan sejenak soal itu, karena lewat “Insidious” sekali lagi saya bisa berteriak seperti anak kecil ingusan yang ketakutan di tengah malam, entah itu karena pintu lemari terbuka sendiri atau mendengar suara aneh dari kolong kasur. Sial, tapi itulah yang terjadi ketika saya menonton film ini, walau tidak sampai ngompol, tetapi saya akui ini adalah film terseram yang saya tonton dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini, melampaui semua seri “Paranormal Activity” tentunya. Ah berbicara soal horor mokumenter yang fenomenal itu, sang kreator Oren Peli juga terlibat dalam film ini bukan duduk di bangku sutradara melainkan sebagai produser.
Renai dan Josh Lambert (Rose Byrne dan Patrick Wilson), beserta ketiga anak mereka, baru saja pindah ke rumah yang baru. Harapan akan kehidupan yang normal dan bahagia sepertinya segera terganggu, karena tidak lama kemudian, Renai mulai merasa mereka tidak sendirian di rumah tersebut. Belum selesai masalah yang satu, masalah lain muncul menyusul, Dalton (Ty Simpkins) yang sedang berada di loteng terjatuh lalu kemudian berteriak histeris karena melihat sesuatu. Ayah dan ibunya pun langsung mendapati anak mereka sedang duduk menatap pojokan dengan sedikit luka memar di kening. Mengira Dalton tidak apa-apa, hanya luka kecil, Renai dan Josh kemudian meninggalkannya tidur dikamarnya. Keesokan harinya, Josh terkejut ketika Dalton tidak segera bangun padahal sudah dibangunkan. Barulah sesampainya di rumah sakit, mereka mengetahui bahwa anak mereka mengalami koma, yang anehnya tidak bisa dijelaskan kenapa, karena tidak terjadi kerusakan serius pada otak Dalton. Dokter mengatakan Dalton akan segera bangun dalam beberapa hari, namun kenyataannya tiga bulan kemudian Dalton yang sekarang dirawat di rumahnya, masih terbaring tak sadarkan diri alias masih koma. Kebetulan atau bagaimana, kejadian yang menimpa Dalton kemudian berbuntut pada kejadian-kejadian supernatural yang saling bergantian hadir mengganggu keluarga Josh.
Tidak dipungkiri memang jika “Insidious” punya cara-cara menakuti yang dibilang sudah basi, namun cantiknya, James Wan mampu meracik ramuan lama tersebut untuk terlihat kembali menakutkan. Suara-suara aneh dari loteng, barang-barang yang bergerak sendiri, sampai penampakannya disiapkan dengan matang untuk tidak terburu-buru menakuti tapi perlahan-lahan menancapkan kengerian tersebut di pikiran penonton. “Insidious” cerdik menumpuk rasa penasaran, membuat saya selalu ingin mengintip ada apa di pojokan itu atau bayangan siapa yang muncul itu, tetapi ketika saya begitu bernafsu untuk tahu, film ini dengan begitu asshole menempatkan jebakan berupa penampakan yang tepat, sebuah kengerian yang tidak tanggung-tanggung, tepat sasaran dalam urusan mengagetkan dan sekaligus menyeramkan. Terkadang penampakan itu muncul disaat yang tidak terduga, tidak disangka-sangka, well itu sudah biasa mungkin untuk film horor, namun James Wan mampu menyajikannya tidak berlebihan, tidak maruk, tidak bernafsu, begitu sabar untuk membiarkan kita memproses sendiri penampakan apa yang kita lihat tadi, akhirnya belum apa-apa kita sudah merinding lebih dahulu menunggu penampakan berikutnya muncul.
“Insidious” sepertinya sudah memberi peringatan kepada kita lewatopeningnya yang err “seksi” itu, seksi sampai-sampai mulut saya melotot dan mata ini bungkam. Iyah kawan-kawan “Insidious” punya adegan pembuka yang apik nan ciamik, memberi pemanasan pada jantung karena nantinya kita akan dipacu untuk dag-dig-dug sepanjang film. Adegan pembuka di film ini mengingatkan saya dengan opening “Drag Me To Hell”, membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama, bisa dibilang seperti itu. Apalagi dengan musik yang menyayat-nyayat, dari awal iringan musiknya benar-benar mampu mengantarkan saya untuk “beristirahat dengan tenang” sampai ke ending, Joseph Bishara menghadirkan musik yang bisa begitu klop untuk menemani adegan demi adegan horor di film ini, pas membangun mood sekaligus kengerian dari cerita rumah berhantu yang menjadi pondasi dasar kisah di “Insidious”. Dalam soal bercerita, James Wan juga mampu mengesekusi setiap baris cerita yang ditulis Leigh Whannell dengan nyaman, membuat penonton tidak hanya disajikan kehororan film ini tetapi juga peduli dengan cerita. Jarang-jarang film horor yang juga peduli dengan isi ceritanya dan “Insidious” salah-satu yang bisa lakukan itu secara berbarengan dengan kemunculan hantu demi hantu.
Walaupun nantinya ada penonton yang tidak peduli dengan cerita, “Insidious” pastinya bisa mudah untuk disukai karena telah berhasil menjabarkan kata “seram” dengan begitu efektif. Ditambah lagi “Insidious”—lewat duo sinematografer David Brewer dan John Leonetti—dikemas begitu cantik, saya begitu suka dengan pergerakan kameranya begitu pas ketika penonton diajak mengikuti para pemain menelusuri setiap sudut rumah, setiap kejutan dan bagian yang membuat bulu kuduk ini berdiri pun dipotret dengan apik. Satu lagi yang saya suka adalah bagaimana film ini menyorot bagian depan rumah, begitu menarik dan khas. Bagaimana dengan para pemainnya? Rose Byrne dan Patrick Wilson pun bermain dengan baik dalam menggiring kita untuk setiap saat ketakutan, penasaran, dan juga peduli dengan apa yang mereka rasakan, termasuk masalah anaknya yang koma tanpa alasan yang jelas. “Insidious” memang tidak lepas dari bagian minus, tipikal film horor Hollywood yang terlalu banyak penjelasan dan kadang mengarah ke film action itu untungnya tidak terlalu mengganggu. Saya juga tidak lagi peduli dengan kekurangannya karena toh “Insidious” begitu klasik dalam menghadirkan “keseruan” sebuah film horor. Silahkan jewer kuping saya kalau film ini tidak seram…tapi pelan-pelan aja ya.
KLIK DI SINI UNTUK MENCARI
TERBARU->Situs situs khusus untuk website anda
Situs Pembangun Web
1.TRIPOD
Situs ini membantu anda untuk membuat sebuah website berbayar.Di Tripod,situs ini lebih menyarangkan konsumennya terhadap orang kantoran/dewasa.
Link klik di www.tripod.lycos.com
2.ANGELFIRE
Situs ini sama seperti Tripod,tetapi dengan Template yang jauh lebih indah dari template Wordpress.Kelemahannya,lagi-lagi kita harus membayar.
Link klik di www.angelfire.com
3.GEOCITIES
Situs ini sama seperti yang lain.Membuat situs dan membayar.Meskipun begitu,situs ini tetap menjadi pilihan utama para webhoster
1.TRIPOD
Situs ini membantu anda untuk membuat sebuah website berbayar.Di Tripod,situs ini lebih menyarangkan konsumennya terhadap orang kantoran/dewasa.
Link klik di www.tripod.lycos.com
2.ANGELFIRE
Situs ini sama seperti Tripod,tetapi dengan Template yang jauh lebih indah dari template Wordpress.Kelemahannya,lagi-lagi kita harus membayar.
Link klik di www.angelfire.com
3.GEOCITIES
Situs ini sama seperti yang lain.Membuat situs dan membayar.Meskipun begitu,situs ini tetap menjadi pilihan utama para webhoster
Minggu, 12 Juni 2011
Gayus jika Pertamax
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Apabila Artis Dunia bilang Pertamax
Spoiler for Usher: |
Quote:
Spoiler for Ludacris: |
Quote:
Spoiler for Michael Jackson: |
MOHON DAN TAPI JANGAN DITIMPUK DAN |
Sabtu, 11 Juni 2011
Langganan:
Postingan (Atom)
Comment Yuk!
Organisasi Networked Blogs
Blog: |
Dunia Wow |
Topics: |
Strange Fact |